marydilip.info

marydilip.info – Pada hari Senin, 17 Juni, terjadi insiden tabrakan antara kapal China dan Filipina di dekat Ren’ai Reef, atau yang dikenal sebagai Second Thomas Shoal di Laut China Selatan (LCS). Pihak China menuduh kapal Filipina melanggar wilayah laut secara ilegal di area yang dipersengketakan.

Menurut laporan dari Coast Guard China yang dikutip oleh AFP, kapal pemasok Filipina “mengabaikan peringatan serius” dan mendekati kapal China dengan cara yang dinilai tidak profesional, yang akhirnya berujung pada tabrakan tersebut. “Penjaga Pantai China telah mengambil tindakan pengendalian terhadap kapal Filipina sesuai dengan hukum yang berlaku,” demikian pernyataan dari Coast Guard Beijing.

Wilayah Second Thomas Shoal adalah area yang sengketa antara China dan Filipina, di mana China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan, termasuk area yang bertumpang tindih dengan klaim negara-negara Asia Tenggara lain. Meskipun Pengadilan Arbitrase Permanen (PCA) telah menetapkan bahwa klaim China tidak memiliki dasar hukum yang kuat, Beijing tetap menolak putusan tersebut dan terus memperkuat kehadiran militernya di kawasan tersebut, termasuk dengan mengubah terumbu karang menjadi pulau buatan.

Second Thomas Shoal berlokasi sekitar 200 kilometer dari Pulau Palawan di Filipina barat dan lebih dari 1.000 kilometer dari daratan utama terdekat China, Pulau Hainan. Sejak Sabtu, 15 Juni, peraturan baru dari penjaga pantai China mulai diberlakukan, memungkinkan mereka untuk menahan orang asing yang dituduh memasuki wilayah laut yang disengketakan tanpa izin.

Kebijakan baru ini telah menyebabkan keprihatinan di Manila, dengan Presiden Ferdinand Marcos menyatakan bahwa perubahan tersebut merupakan “peningkatan yang sangat mengkhawatirkan” dan menuduh China atas “perilaku biadab dan tidak manusiawi” terhadap kapal-kapal Filipina.

Insiden ini menambah ketegangan antara China dan Filipina, menciptakan kekhawatiran akan potensi konflik laut yang lebih luas yang dapat melibatkan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya. Laut China Selatan adalah jalur pelayaran yang sangat penting, dengan perdagangan kapal bernilai triliunan dolar setiap tahunnya, serta kaya akan cadangan minyak dan gas yang belum dieksploitasi.

By admin