marydilip.info – Mantan Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa, telah resmi menjadi bagian dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Keanggotaan ini diikuti dengan persyaratan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) yang diatur oleh partai, sebagai langkah awal untuk memantapkan posisinya sebagai kader.
Pengumuman ini dibuat pada Rakernas V PDIP di Jakarta, di mana Megawati Sukarnoputri, Ketua Umum PDIP, secara pribadi memberikan Kartu Tanda Anggota (KTA) kepada Jenderal Andika. Dalam kesempatan tersebut, Megawati mengingatkan Andika untuk menjaga loyalitas dan menghindari tindakan yang dapat dianggap sebagai pemberontakan terhadap partai. “Eh Pak Andika ini dianya kesengsem PDIP loh, sekarang dia KTA-nya PDIP loh,” ujar Megawati di tengah sorakan para kader.
Ganjar Pranowo, salah satu tokoh penting PDIP, menambahkan bahwa peran diklat sangat vital dalam membentuk dan menegaskan prinsip-prinsip partai kepada kader-kadernya. “Kemarin ketika Pak Andika menggunakan baju merah seperti saya ini, langsung disampaikan ‘dik, tapi kamu juga harus jadi kader, dan syaratnya kader adalah melalui diklat dulu,” kata Ganjar, menirukan ucapan Megawati. Ganjar menekankan bahwa melalui diklat, kader diharapkan dapat memperkuat platform ideologis mereka untuk menjalankan tugas-tugas partai di masa depan.
Selain Andika, anggota dewan terpilih dari PDIP juga akan mengikuti diklat yang sama, menunjukkan bahwa ini adalah proses standar bagi semua kader baru. Ini menandakan pentingnya persiapan dan pendidikan dalam struktur partai untuk menghasilkan pemimpin yang berkualitas dan berkomitmen.
Andika, yang juga telah menjadi bagian dari Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud untuk Pilpres 2024, kini menjadi salah satu nama yang dipertimbangkan untuk diusung PDIP dalam Pilkada Jakarta, bersama dengan tokoh-tokoh seperti Djarot Saiful Hidayat, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Tri Rismaharini. Keikutsertaannya dalam berbagai kapasitas ini menunjukkan peran aktifnya dalam politik nasional pasca-pensiun dari TNI.