marydilip.info

marydilip.info – Sebuah insiden kecelakaan maritim di Baltimore, Amerika Serikat, memicu pengamatan mendalam terhadap keamanan infrastruktur jembatan di negara tersebut. Jembatan Francis Scott Key, yang telah berdiri selama 47 tahun, roboh setelah sebuah kapal kargo berbendera Singapura menabraknya pada dini hari Jumat tanggal 29 Maret.

Tragedi ini menarik perhatian terhadap salah satu dari 13 jembatan utama di Amerika Serikat, dalam konteks yang lebih luas, mempertanyakan kondisi dari ribuan jembatan lainnya yang membentang di seluruh negara, menghubungkan wilayah-wilayah penting melintasi perairan.

Menurut pejabat inspeksi keselamatan federal AS, jembatan yang ambruk tersebut sebelumnya dinilai dalam kondisi “wajar”. Namun, struktur itu gagal menahan beban dari kapal yang membawa lebih dari 100.000 ton, mengakibatkan keruntuhan mendadak dan memunculkan pertanyaan tentang kekuatan dan ketahanan infrastruktur jembatan di AS.

Pemerintahan federal Amerika Serikat melaksanakan inspeksi rutin setiap dua tahun, mengklasifikasikan jembatan-jembatannya dalam tiga kategori: bagus, wajar, dan buruk. Jembatan dengan kategori ‘buruk’ ditandai dengan kerusakan struktural yang signifikan.

Data yang diterbitkan oleh American Society of Civil Engineers (ASCE) pada tahun 2021 menunjukkan bahwa sekitar 46.100 dari 617.000 jembatan di Amerika Serikat masuk dalam kategori ‘buruk’. Meski terdapat penurunan dalam angka ini, tercatat adanya defisit pembiayaan perawatan jembatan yang mencapai 125 miliar dolar AS, menandai pekerjaan rumah yang besar bagi lembaga-lembaga keamanan transportasi di negara tersebut.

Krisis iklim juga berperan sebagai faktor yang memperburuk kondisi jembatan. Perubahan cuaca ekstrem dan bencana alam seperti gempa bumi dan badai telah membuat sekitar 21.000 jembatan rentan dan berpotensi mengalami kerusakan lebih lanjut, sebagaimana diungkapkan dalam laporan ASCE.

Beban truk dan ukuran kapal merupakan variabel kunci yang mempengaruhi integritas jembatan. Banyak jembatan di AS yang berisiko runtuh jika dilintasi oleh beban yang tidak sesuai dengan kapasitasnya. Menurut laporan Asosiasi Infrastruktur Transportasi Lintas Air Udara, tercatat ada 35 jembatan yang runtuh antara tahun 1960 dan 2015 akibat tabrakan kapal.

Ananath Prasad, Presiden Asosiasi Pembangun Transportasi Florida, mencerminkan kekhawatiran ini dalam komentarnya kepada marydilip.info. Beliau menyarankan agar pemerintah AS memperketat pengawasan atas jembatan yang mungkin dilalui oleh kapal berukuran lebih besar. Prasad menekankan pentingnya mempertimbangkan sistem perlindungan tambahan di sekitar kolom jembatan untuk mengakomodasi kapal yang lebih besar.

Insiden ini tidak hanya menyoroti pentingnya penilaian berkelanjutan atas kondisi infrastruktur, tetapi juga kebutuhan mendesak untuk menyikapi faktor-faktor eksternal seperti krisis iklim dan evolusi dalam ukuran dan berat kapal kargo. Tanggapan proaktif dan strategi pengelolaan risiko menjadi kunci untuk mencegah tragedi serupa di masa depan.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *